SEGA Menuntut Abyss Horizon Karena Dianggap Mirip KanColle Arcade, Sejak game bergenre kapal perang memakai unsur moe menjadi sangat populer berkat kesuksesan Kantai Collection, tidak sedikit developer mulai menggarap proyek game mobile canggih dengan menggunakan basis genre yg sama. Setelah Azur Lane sukses, semakin tidak sedikit developer yg hendak mencari peruntungan dengan konsep yang tidak lain jauh. Yang modern? Abyss Horizon.
Sayangnya, kesuksesan mula perilisan Abyss Horizon kelihatannya akan sediki terganggu. Baru-baru ini SEGA sudah mengumumkan melewati akun Twitter yang resmi bahwa ia menuntut MorningTec Japan (developer Abyss Horizon) sebab game besutannya dituduh menjiplak KanColle Arcade. Alasannya? SEGA nir terima lantaran masa-masa yang dikuras dan bisnis dan dana yang mereka investasikan buat membuat KanColle Arcade ditiru begitu saja. Apabila tidak terdapat tindakan, mereka bakal serius membawanya ke ranah aturan.
Baca Juga:
- Mobile Legends Menghadirkan Event Berhadiah Skin Permanen Untuk Merayakan Jade Path
- Inilah Senjata Baru PUBG Yang Menggantikan Senjata DMR Lama
- Game Mobile Azur Lane Versi Inggris Kini Sudah Membuka Tahap Pra-Registrasi
Berselang sesudah celotehan SEGA melewati akun Twitter yang resmi, MorningTec Japan jua individu membalasnya & mengucapkan bahwa SEGA tidak mempunyai bukti yang bertenaga bila Abyss Horizon sahih menjiplak KanColle. MorningTec Japan bercita-cita buat dapat menemui solusi terbaik. Mereka merasa relatif heran, kenapa baru dituntut sehabis game besutannya belum lama diluncurkan.
SEGA Menuntut Abyss Horizon Karena Dianggap Mirip KanColle Arcade
Abyss Horizon sendiri serius pada konsep 3D Action RPG miliknya dimana semua pemain bakal berperan sebagai komandan perang pada suatu angkatan bahari & memimpin pasukan kapal “moefikasi” yang diberinama Funahime. Pemain dituntut bikin musuh jahat yg dinamai Onihime. Tentunya sekian banyak karakter nantinya bakal dibagai pada sejumlah rarity yang tidak sama dimana semua pemain mesti menata tim sedemikian rupa.
Leave a Reply